Mengharukan Dedikasi Guru Honorer Yang Tidak Punya Tangan
Memiliki Keterbatasan fisik untuk sebagian orang mungkin akan membatasi sebuah prestasi dan menjadi alasan untuk tidak berkarya. Bagi sebagian lagi, cacat fisik akan dianggap sebagai sebuah aib. Namun masih ada pula orang yang memiliki keterbatasan fisik tetapi masih memiliki etos kerja diatas rata-rata yang luar biasa dan mereka mampu mengalahkan etos kerja orang-orang biasa. Bagi orang-orang seperti itu, kekurangan dalam wujud cacat fisik justru menjadikan dia lebih termotivasi dan kemudian memiliki prestasi dan lebih sukses daripada orang-orang normal.
Inilah salah satu kisah yang mampu menginspirasi kita semua yang telah terlahir sebagai manusia normal. Inilah Kisah Inspiratif Bapak Untuk, seorang guru dengan keterbatasan fisik yaitu tidak memiliki lengan. Kisah bapak Untung ini semoga dapat memberi inspirasi untuk kita dan memberi semangat kepada kita agar lebih berprestasi
Memiliki Keterbatasan Fisik Tak Mampu Melemahkan Semangat Pak Guru Untung
Pak Guru Untung memiliki satu kekurangan fisik. Meski demikian, kekurangan tersebut tidak menjadikan ia sebagai orang yang lemah. Pak Guru Untung tetap optimis dengan kehidupannya dan hidup normal sebagaimana orang lain. Dengan cacat fisik, Pak Guru Untung mampu memberikan dedikasinya dalam mengajar di sebuah Madrasah Ibtidayah.
Pak Guru Untung adalah seorang guru Honorer di sebuah Madrasa Ibtidaiyah (MI) di Miftahul Ulum, Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur. Yang wajib di contoh dari Pak Guru Untung adalah, totalitas beliau dalam mengajar. Beliau bekerja keras menggunakan kakinya sebagai pengganti tangan dalam beraktifitas sehari-hari. Kakinya lincah mampu menggantikan tangannya untuk menulis di papan tulis ataupun mengoperasikan laptop. Bukan itu saja, Pak Untung juga mampu menulis lafal ayat-ayat Al Quran di papan tulis untuk anak didiknya.
Gaji Minim tak membuat Pak Guru Untung surut mengabdi
Sebagaimana kita ketahui, gaji guru honorer sangatlah sedikit. Tapi hal tersebut tak menyurutkan semangatnya dalam mengajar. Walau kurang, Pak Guru Untung mencoba memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memelihara ayam dan bebek. Pak Guru Untung hanya mendapat gaji 500 ribu per bulan. Walau bergaji kecil, Pak Guru Untung berkeyakinan bahwa dia tetap setia mengajar dan ikhlas mendapat gaji sedikit. Ia berharap bahwa mengajar akan menjadi ladang amal untuk bekal kehidupan kelak di akhirat.
Pelajaran Berharga dari pak Guru Untung
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari Pak Guru Untung. Pelajaran pertama dari Beliau adalah seseorang dengan tekad keras. SUngguh tidak mudah membiasakan diri melakukan aktifitas yang sulit dengan tangan. Seperti menulis di papan tulis dan mengoperasionalkan komputer. Hanya dengan kemauan keras, pak Guru Untung dapat mengatasi rintangan yang dihadapinya.
Pelajaran kedua dari Pak Untung adalah pengabdian dirinya pada pendidikan dan mencerdaskan generasi bangsa. Beliau bukan sosok materialistis, beliau tak lagi mempermasalahkan gaji kecil. Bagi beliau, mengajar adalah usahanya untuk berbuat baik untuk sesama dan menjadi ladang amal baginya. Sedangkan kekurangan materi karena gaji kecil tidak menyebabkan dia meninggalkan pekerjaan mulianya.
Pelajaran ketiga dari Pak Guru Untung adalah, Beliau berusaha mencukupi kebutuhan hidup dengan berusaha sampingan dengan memelihara ternak seperti ayam dan bebek. Usaha berwiraswasta ini sungguh patut diacungi jempol dan dapat menjadi bagi kita. Bahwa cacat fisik tak boleh menjadi alasan dalam berwirausaha.
Baca Juga :
Inilah perempuan tangguh Indonesia Penyelamat Harimau Sumatera, Pedalaman Hutan Sumatera dijelajahinya demi menyelamatkan harimau langka itu.
Inilah Sosok Nenek umur 90 tahun yang masih aktif berjualan di pinggir jalan. Disetiap waktu tak lepas mengaji dan tak pernah meninggalkan sholat 5 waktu.Baca Juga :
Inilah perempuan tangguh Indonesia Penyelamat Harimau Sumatera, Pedalaman Hutan Sumatera dijelajahinya demi menyelamatkan harimau langka itu.
Yanti Musabine dan Harimau Sumatera yang dia amputasi untuk diselamatkan jiwa-nya |
nenek Rokhani 90 tahun, masih aktif berdagang tak pernah lupa mengaji |
Pelajaran keempat dari Pak Guru Untung adalah selalu bekerja keras untuk mengatasi berbagai rintangan yang sangat sulit.
Semoga pelajaran dari pak Untung ini dapat menjadi suri tauladan bagi kita. Aamiin..
sumber : maxmanroe.com
0 Response to "Mengharukan Dedikasi Guru Honorer Yang Tidak Punya Tangan"
Post a Comment